Sabtu, 01 Juni 2013

虹は雨の後に来る


Title: Niji wa ame no nochi ni kuru/ Rainbow will come after the rain
Genre: life,school
Cast: - Yuuka Uchida
           - Ikuya Takeshi
           - Haruno Akiyama
           - Itachi Uchida
           - Rin Tsukami
Place in story: Tokyo
Author: Stefany Wang
Length: Oneshoot
Note: DIHARAPKAN UNTUK PEMBACA UNTUK TIDAK COPAS ATAU MEMPLAGIATI ISI CERITA INI!! KARENA CERITA INI DIBUAT OLEH IMAJINASI SAYA SENDIRI!!
           Teng… Teng… Teng… bel pulang berbunyi di sekolah tua itu. Ramai pun memecah kesunyian.
           “Hei Yuuka, km udah tau blm katanya besok ada anak baru lho!” kata Haruno. Raut wajah Yuuka yang sebelumnya ceria berubah menjadi pucat.
           “…e..ehh… aku salah apa padamu? Aduh kok kamu jd begini sih?”
           “itu si Yuuka beku dipegang sama kamu kali, Ru” kata Ikuya
           “Mana bisa orang beku dalam hawa panas begini…” jawab Yuuka yang normal kembali. Seperti ada masalah dalam hati Yuuka, walau mencoba ceria tetap saja jadi berbeda dari yang dulu.
           “hahaha ternyata sandiwara… udah ah nanti virus kegilaan kalian menular padaku” kata Ikuya dengan penuh bercanda.
           “KITA KEJAR DIA!!” jawab Yuuka dan Haruno serempak. Mereka berhasil menjewer Ikuya dengan becanda, lalu mereka pulang ke rumah masing masing.
***
        “Tadaima…”kata Yuuka sesampai di apartemen.
        “Okoerenasai. Yuuka cepat ganti baju lalu maka, mama sudah di tunggu d kantor.” Kata mama Yuuka.
        “iya ma…” dengan nada lesu Yuuka menjawab. Sejak tadi ia terus memikirkan anak yang akan datang ke sekolahnya. Ia memikirkannya karena dia kenal anak itu dan pasti akan menjadi saingannya. Tanpa piker panjang Yuuka langsung melakukan hal yang diperintahkan mamanya.
        “Eh sepertinya aku kenal masakan ini…” kata Yuuka yang beres ganti baju.
        “…tentu inikan ayam goreng… makan ya. Mama harus pegih dulu… dah” kata mama Yuuka yang beranjak pergi
.      “… aku kesepiaaann….. huaaam… ah sambil kerjakan pr aja huh…” Yuuka ngomong sendiri dengan perasaan kurang senang.
***
        1 jam kemudian pr pun selesai makan juga, Yuuka sedang merenung di balkon dan Ting.. Tong… bunyi ada tamu datang.
        “Siapa disana?” jawab Yuuka sambil beranjak membuka pintu.
        “Uchida… eh kakakmu” jawab Itachi.
        “ Untung kakak datang kalau tak aku kesepian…”
        “oh begitu… kakak hanya mau makan dan taruh tas saja di sini, kakak mau latihan baseball lho…”
        “Uwah jahatnya kakakku ini, sudah aku mau pergi jalan jalan saja… huh” kata Yuuka sambil membanting pintu. Sebenarnya Itaci itu kembarannya bahkan teman sekelas, hanya saja dia panggil kakak.
        “Jauh lebih baik berjalan jalan di Tokyo sore hari yang ramai” kata Yuuka santai. Tetapi raut wajahnya berubah seketika. Hal yang tak disangka terjadi… ia bertemu Rin musuhnya.
        “Hei anak menyebalkan kau sekarang peringkat berapa di kelasmu? Siap- siap turun ya..” kata Rin sambil tersenyum sinis.
                                                                          ***
        4 bulan kemidian ujian kenaikan kelas telat berlalu dan sekarang saatnya bagi rapot.
        “Haruno bagaimana rapotmu bagus tidak?” kata Yuuka kepada Haruno
        “ Ya seperti biasa Cuma peringkat 4… lumayan tapi aku kurang puas hehehe.. bagaimana denganmu?”
        “Ini peringkat yang tak kusangka sangka, aku peringkat 1 hehehe jadih ternyata kata Rin itu meleset jauh” jawab Yuuka dengan ceria.
        “Yuuka, Haruno aku memninta maaf… aku salah sangka ternyata kalian jauh lebih tinggi tingkatannya.. Yuuka maafkan kesalahanku yang dulu” kata Rin sambil menangis tersedu-sedu.
        “Tidak apa apa Rin. Kita maafkan kok ya tidak Ru?” kata Yuuka
        “iya kita main sama-sama yuk, kita mulai dari titik 0 lagi oke?”
        “Terimakasih kalian memang baik” kata Rin penuhh syukur
        “Hei kalian sedang apa? Kita main petak umpet yuk” ajak Itachi dan Ikuya. Mereka lalu bermain petak umpet yang jadi kucing adalah Ikuya. Itachi mengedipkan matanya kepada adiknya karena mau berteman kembali dengan musuhnya. The End~
“Kegagalan dan kesusahan adalah awal perjuangan kita, kita juga harus mensyukuri kepada Tuhan karena kita telah diberikan segalanya dengan baik pada awal dan akhirnya nanti”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar